Pertemuan Ke 13 – 15 : Prinsip dan Konsep Desain

Posted on

Desain Data

Desain data merupakan tahap pertama dan sangat penting dari empat tahapan desain yang dilakukan selama rekayasa perangkat lunak. Proses ini melibatkan pemilihan struktur data yang paling efisien sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya adalah untuk merancang struktur data yang optimal, sehingga menghasilkan program yang lebih modular dan mengurangi kompleksitas pengembangan perangkat lunak.

Prinsip-prinsip dalam Mendesain Data:

  • Prinsip analisis sistematik yang digunakan dalam menganalisis fungsi dan perilaku juga harus diterapkan pada data.
  • Semua struktur data dan operasi yang akan dilakukan pada setiap struktur data harus diidentifikasi.
  • Kamus data harus dibangun dan digunakan untuk menentukan baik data maupun desain program.
  • Keputusan desain data tingkat rendah sebaiknya ditunda sampai akhir proses desain.
  • Representasi struktur data hanya boleh diketahui oleh modul-modul yang secara langsung menggunakan data yang ada di dalam struktur tersebut.
  • Library struktur data dan operasi yang berguna dan dapat diaplikasikan pada struktur data tersebut harus dikembangkan.
  • Desain perangkat lunak dan bahasa pemrograman harus mendukung spesifikasi dan implementasi dari tipe-tipe data abstrak.

Desain Arsitektur

Desain arsitektur bertujuan untuk mengembangkan struktur program yang modular dan merepresentasikan hubungan kontrol antar modul. Metode desain yang dijelaskan dalam bagian ini mendorong para rekayasa perangkat lunak untuk fokus pada desain arsitektur sebelum mempertimbangkan masalah perpipaan. Faktor kriteria seleksi yang penting dalam suatu metode desain adalah seberapa luas aplikasi yang dapat diterapkan. Pendekatan desain yang berorientasi pada aliran data dapat mendukung rentang aplikasi yang luas.

Proses Desain Arsitektur

Metode desain arsitektur yang berorientasi pada aliran data memungkinkan transisi yang lancar dari model analisis ke deskripsi desain struktur program. Transisi dari aliran informasi (disebut sebagai Diagram Aliran Data) ke struktur diimplementasikan dalam langkah-langkah berikut:

  1. Membangun Jenis Aliran Informasi.
  2. Menentukan Batas Aliran.
  3. Memetakan DFD (Diagram Aliran Data) ke dalam Struktur Program.
  4. Menentukan Hirarki Kontrol dengan Pemfaktoran.
  5. Menyaring atau Menghaluskan Struktur Hasil dengan Pengukuran Desain dan Heuristik.

Pasca Pemrosesan Desain

Aplikasi dari pemetaan transaksi dan transformasi yang berhasil kemudian ditambahkan ke dalam dokumentasi tambahan yang diperlukan sebagai bagian dari desain arsitektur. Setelah struktur dikembangkan dan disaring, langkah-langkah berikut harus dilakukan:

  1. Mengembangkan narasi pemrosesan untuk setiap modul.
  2. Menyediakan deskripsi antarmuka untuk setiap modul.
  3. Menentukan struktur data lokal dan global.
  4. Mencatat semua batasan desain.
  5. Melakukan peninjauan ulang desain.
  6. Mempertimbangkan “optimasi” (jika diperlukan dan benar).

Optimasi Desain Arsitektur

Para perancang perangkat lunak harus memperhatikan perkembangan representasi perangkat lunak yang akan memenuhi semua fungsi dan persyaratan kinerja serta penerimaan layanan, berdasarkan pengukuran kualitas desain. Berikut adalah pendekatan yang disarankan untuk optimasi desain arsitektur pada perangkat lunak yang kritis dalam hal kinerja:

  1. Kembangkan dan saring struktur program tanpa mempertimbangkan optimasi kinerja kritis.
  2. Gunakan alat CASE yang mensimulasikan kinerja saat runtime untuk mengidentifikasi area yang tidak efisien.
  3. Selama iterasi desain berikutnya, pilih modul yang dicurigai dan kembangkan prosedur (algoritma) dengan hati-hati untuk efisiensi waktu.
  4. Tuliskan kode dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
  5. Instrumen perangkat lunak untuk mengisolasi modul yang menggunakan sumber daya berat.
  6. Jika diperlukan, lakukan desain ulang atau kode ulang dalam bahasa tergantung mesin untuk meningkatkan efisiensi.

Desain Antarmuka

Desain antarmuka memberikan gambaran tentang struktur program kepada para rekayasa perangkat lunak. Fokus dari desain antarmuka meliputi:

  1. Desain antarmuka antar modul.
  2. Desain antarmuka antara perangkat lunak dan entitas eksternal (produsen & konsumen).
  3. Desain antarmuka manusia dengan komputer.

Desain Antarmuka Manusia-Mesin

Terdapat empat model yang berbeda yang digunakan saat merancang antarmuka manusia-komputer (HCL). Para rekayasa perangkat lunak menciptakan model desain, pengguna akhir mengembangkan model pemakai, pengguna akhir mengembangkan citra mental yang sering disebut sebagai model pengguna atau persepsi, dan implementator sistem menciptakan citra sistem.

Model desain keseluruhan sistem menggabungkan data, arsitektur, antarmuka, dan representasi prosedural dari perangkat lunak.

Model pemakai menggambarkan profil pengguna akhir dari sistem. Untuk merancang antarmuka pengguna yang efektif, semua desain harus dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang pengguna yang dimaksud, termasuk profil, usia, dan jenis kelamin.

Pengguna juga dapat dikategorikan menjadi:

  • Pengguna baru.
  • Pengguna yang kadang-kadang menggunakan dengan pengetahuan yang terbatas.
  • Pengguna yang sering menggunakan dan memiliki pengetahuan yang luas.

Persepsi sistem (model pengguna) merupakan citra sistem yang ada dalam pikiran seorang pengguna akhir. Sebagai contoh, jika pengguna adalah seorang pengelola kata, persepsi sistem akan membimbing tanggapan tersebut.

Citra sistem meliputi manifestasi bagian luar dari sistem berbasis komputer (tampilan visual dan “rasa” antarmuka), dengan semua informasi yang mendukungnya.

Desain Prosedural

Tujuan dari desain prosedural adalah untuk menguraikan rincian algoritma yang akan diungkapkan dalam bahasa pemrograman tertentu. Desain prosedural dilakukan setelah perancangan desain data, arsitektur, dan antarmuka perangkat lunak selesai.

Koding

Bahasa Desain Program (PDL)

Bahasa Desain Program (PDL) adalah bahasa yang memiliki sintaks yang berasal dari bahasa pemrograman tertentu (pemrograman terstruktur).